Lama ku termenung, bersama malam yang kian menua
menanti bintang pagi kembali lagi
ku menunggu, dalam kelabu malam yang berselimut kelam
ku terpaku, dalam zaman yang tak berotasi untuk kesekian kali
ku termangu, dalam bejana semu tak terhitung waktu
ku terdiam, dalam kata yang tak terekam tanpa makna
Namun, malam ini makin keriput
seakan waktu tak berputar, namun sel-sel terus mengisut
hingga fajar kelam kembali bersinar lembut.
Saat ini, ternyata aku masih menunggu,
termenung. terpaku. termangu. dan hanya terdiam!
bersama langit yang kian kelabu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar