Rabu, 24 Februari 2010

Akikah: Ungkapan Rasa Syukur Orangtua Atas Kelahiran Bayinya


Pelaksanaan akikah dapat dilakukan pada hari ketujuh, keempat belas, dua puluh satu atau pada hari-hari lainnya yang memungkinkan.

BAYINYA perempuan atau laki-laki? Wah, kalau laki-laki harus dua nih kambingnya.” Lah, memang apa hubungan antara bayi dengan kambing? Rupanya, obrolan tadi dimaksudkan untuk akikah, suatu tradisi yang umum dilakukan sebagian orang Indonesia. Apa sih itu akikah?

Ungkapan rasa syukur

Akikah adalah acara sembelihan hewan yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas kelahiran seorang bayi. Sebenarnya, pelaksanaan akikah ini tidak wajib/sunnah baik bagi bayi laki-laki maupun perempuan. Walau begitu, banyak orangtua di Indonesia yang menggelar acara ini sebagai ungkapan kebahagiaan.

Menurut tradisi, seharusnya begitu bayi lahir, akikah langsung diadakan, jangan menunda terlalu lama. Tapi umumnya, orangtua menunda hingga bayi berumur 38 - 40 hari. Walau begitu, banyak juga orangtua yang menggelar akikah langsung setelah si bayi pulang dari rumah sakit.

Makna dibalik akikah

Pelaksanaan akikah dapat dilakukan pada hari ketujuh, keempat belas, dua puluh satu atau pada hari-hari lainnya yang memungkinkan. Namun, tak jarang orangtua melangsungkan acara akikah pada 40 hari disesuaikan dengan tradisi dan adat istiadat dimana ia tinggal.

Apa saja sih yang dilakukan pada saat akikah?
- Mencukur rambut
Mencukur rambut bayi hukumnya sunah/tidak wajib, baik untuk bayi laki-laki maupun bayi perempuan yang pelaksanaanya dilakukan pada hari ketujuh dari kelahiran dan alangkah lebih baik jika dilaksanakan berbarengan dengan akikah.

- Pemberian nama
Nama bagi seseorang sangatlah penting. Ia bukan hanya merupakan identitas pribadi dirinya di dalam sebuah masyarakat, namun juga merupakan cerminan dari karakter seseorang.

- Syukuran 40 hari
Adat atau kebiasaan perayaan ini merupakan warisan masa lalu yang hingga kini banyak dipercayai dan dilaksanakan oleh masyarakat. Pelaksanaan akikah merupakan ungkapan syukur kepada Allah atas kelahiran bayi. Di samping itu, acara ini juga sekaligus sebagai ajang berbagi sukacita. Pasalnya, orangtua bisa mengundang para tetangga atau membagikan daging sembelihan. Otomatis, acara ini merupakan proses memperkenalkan bayi yang baru lahir kepada lingkungan.

- Hewan sembelih
Hewan yang diperbolehkan untuk disembelih sama seperti hewan untuk kurban. Hewan tidak boleh cacat dan harus dalam keadaan sempurna. Dalam akikah tidak boleh patungan sebagaimana dalam kurban.

- Kadar jumlah hewan
Kadar akikah yang mencukupi adalah satu ekor baik untuk laki-laki ataupun perempuan. Ini adalah kadar cukup dan boleh, namun yang lebih utama adalah mengakikahi anak laki-laki dengan dua ekor, dan perempuan satu ekor. Alasannya, kebahagiaan mendapatkan anak laki-laki adalah berkali-lipat dibandingkan anak perempuan, juga karena anak laki-laki umumnya mendapat dua kali lipat dari wanita dalam banyak hal.

- Waktu pelaksanaan
Pelaksanaan akikah dilaksanakan pada hari ketujuh dari kelahiran. Namun jika tidak dilaksanakan pada hari ketujuh, maka bisa dilaksanakan pada hari keempat belas, dan bila tidak bisa, maka pada hari ke dua puluh satu. Namun jika setelah tiga minggu masih tidak mampu maka kapan saja bisa dilaksanakan sesuai keadaan.

- Pembagian daging akikah
Daging hasil sembelih bisa dimakan sendiri oleh orangtua atau membagi-bagikan sebagian dagingnya. Tidak seperti hewan kurban, dalam akikah dagingnya boleh diberikan seluruh atau sebagian, atau dimasak terlebih dahulu kemudian mengundang orang yang pantas diundang dari kalangan kerabat, tetangga, teman-teman seiman dan sebagian orang tak mampu untuk menyantapnya.

Agar “Tuan Rumah Cilik” tampil prima

Prioritas utama supaya acara akikah berjalan lancar adalah bayi harus dalam keadaan sehat dan aktif. Tak perlu ragu untuk menunda acara akikah bila ternyata
Moms dan si kecil masih merasa sakit atau belum pulih.

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan orangtua saat menggelar acara akikah:
1. Menjaga stamina bayi melalui perawatan rutin. Contohnya: menjaga kebersihan, tidur yang cukup, tetap memberikan ASI. Yang terpenting, sang ibu harus tenang. Buang jauh-jauh perasaan gugup dan stres karena takut tidak bisa melayani tamu dengan baik.

2. Perhatikan pakaian bayi. Pakaian yang dipakai bayi harus nyaman. Usahakan bayi jangan melakukan kontak terlalu sering dengan orang lain, utamanya orang yang sakit, supaya tidak tertular baik sebelum maupun pada saat dan sesudah acara. Umumnya tamu ingin melihat si
baby, bila ia pilek, misalnya, sarankan untuk tidak bertemu dengan bayi atau gunakan masker agar lebih aman.

3. Batasi ‘kemunculan’ si kecil. Sang buah hati tak perlu muncul di depan umum terlalu lama, paling lama dua jam. Usahakan ia jangan banyak ‘pindah tangan’, digendong ke sana kemari oleh sanak saudara. Ingat, ia masih terlalu kecil dan butuh banyak istirahat. Ia bisa ‘tampil’ pada saat acara potong rambut. Tetapi pada saat didoakan, bisa saja ia berada dalam kamar, biarkan pintu terbuka sehingga si kecil bisa mendengar doa-doa tersebut.

4. Sigap dengan kebutuhan si kecil. Bila si kecil rewel, biasanya karena lapar, buang air besar atau pipis,
Moms harus memenuhi kebutuhannya. Begitu rewel, langsung saja bawa ke kamar dan periksa tiga hal tersebut di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar